Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan, pimpinan yang hanya menerima
laporan yang baik-baik saja dari bawahan, dan bawahan yang berperilaku asal
bapak senang (ABS) merupakan penghambat tercapainya tujuan reformasi birokrasi.
Penegasan itu disampaikan Menag ketika melantik dan mengambil sumpah
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Anggito Abimanyu dan 8 pejabat elon II
Kemenag, di auditorium Kemenag Jl.MH.Thamrin No.6, Jakarta, selasa (26/6).
Menurut Menag, mewujudkan Kementerian Agama yang bersih dari isu
dugaan korupsi dan meraih peringkat yang tinggi dalam indeks integritas,
memerlukan kesungguhan dan kerja keras semua pejabat dan aparatur Kementerian
Agama. “Selain itu dibutuhkan juga keterbukaan dan kejujuran,” kata Menag.
Pada kesempatan tersebut, Menag kembali menekankan, seluruh pejabat di
lingkungan Kemenag memegang teguh sifat amanah, menjalankan kepemimpinan dengan
baik, menjadi contoh, memegang teguh kode etik pegawai dan pakta integritas,
tanggap terhadap perubahan, berjiwa merakyat, bersih dan berintegritas sejalah
dengan motto Ikhlas Beramal.
Menag berharap, motto Ikhlas beramal jangan hanya menghiasi logo
kementerian, tetapi yang lebih penting harus menghiasi setiap tindakan dan
perbuatan semua pejabat dan pelayan masyarakat di lingkungan Kemenag.
Kepada Dairjen PHU yang baru, Menag minta memaksimalkan penerapan
prinsip transparansi, akuntabilitas, profesionalitas serta mengejawantahkan
nilai keamanahan dan keikhlasan dengan indikator yang dipahami publik, dalam
pembinaan, pelayanan maupun pengelolaan keuangan haji.
“Dana BPIH pada rekening Kemenag wajib kita amankan, karena merupakan
amanah umat,” tambah Menag.
Counter wacana pembentukan badan khusus haji dan moratorium haji, kata
Menag, dengan mewujudkan perbaikan yang terus menerus dalam pelayanan haji.
“Jangan bermain dalam kuota haji,” pinta Menag.
Sampai Tuntas
Menag Suryadharma Ali menegaskan, setiap dugaan korupsi baik di pusat
atau di daerah harus diselesaikan sampai tuntas agar tidak menjadi fitnah yang
merugikan kita semua, menjatuhkan citra Kemenag dan wajah umat beragama.
“Waspadai pelemahan karakter aparatur Kemenag dalam melakukan tugas
pelayanan dan fungsi memfasilitasi kehidupan umat beragama yang harus tetap
berjalan dan tak boleh berhenti,” ucapnya.
Menag minta, seluruh pejabat kuasa pengguna anggaran, pejabat pembuat
komitmen dan para pelaksana, terutama yang terkait dengan pengadaan barang dan
jasa, jangan sekali-sekali bermain dengan aturan. “Jangan menyiasati untuk
mengambil keuntungan dari setiap program yang dilaksanakan,” tegasnya.
“Saya tidak akan menghalangi pengusutan tuntas melalui proses hukum,
kepada siapa saja yang tersangkut kasus korupsi, harus mempertanggungjawabkan,”
ujar Menag.
Pejabat yang dilantik adalah Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Anggito Abimanyu menggantikan Slamet Riyanto yang memasuki masa pensiun pada
bulan mendatang. Rektor IAIN Ambon Hasbullah Toy Suta, Direktur Urusan Agama
Katolik Pranciskus Endang, Kakanwil Kemenag Gorontalo Muhajirin, Kakanwil Kemenag
NTB H.Usman, Kakanwil Kemenag Bali Anak Agung Muliawan, Kakanwil Kemenag Riau
Tarmidji Tohor, Karo Administrasi Umum UIN Alaudin Abdul Kadir Ahmad dan Karo
AUAK IAIN Sultan Amar Gorontalo Abdul Karim Rouf.
Sumber : www.kemenag.go.id