Irjen Suparta : Benar Aset Kemenag Paling Banyak
Inspektur Jenderal Kemenag Suparta menyatakan, benar, aset Kemenag paling banyak. Alasannya, Kemenag memiliki 4.474 Satuan Kerja dan 5.000 KUA yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal itu diungkapkan Irjen Kemenag Suparta menjawab pertanyaan wartawan sebelum RDP dengan Komisi VIII DPR, di gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (28/2).
Menurut Suparta, hampir sepuluh ribu aset lahan dan bangunan kita di seluruh Indonesia, kalau dinilai harganya dihitung pada saat membeli dan nilai NJOP pada tahun berjalan. "Jadi apa yang dikatakan KPK, aset Kemenag paling banyak itu, benar," jelasnya.
Kalau menyangkut setoran BPIH, kata Suparta, itu`kan milik jemaah haji bukan milik pemerintah atau milik Kemenag pusat.
Suparta juga menjelaskan, istilah Kemenag paling korup, itu bukan istilah KPK tapi itu kata media massa. "KPK mengatakan Kemenag integritasnya paling rendah, karena survey integritas yang dilakukan oleh lembaga tersebut," ujarnya.
Dari hasil survey integritas KPK, kata Suparta, terhadap 3 unsur layanan di Kemenag yang menyangkut pengurusan izin baru bagi KBIH/PIHK, perpanjangan izin KBIH/PIHK dan terkait layanan KUA. "Para penghulu dinilai telah menerima bayaran dari masyarakat melebihi tarif yang seharusnya hanya Rp 30 ribu. Ini dinilai gratifikasi," ucapnya.
Irjen Suparta menjelaskan, selama ini masyarakat umumnya melakukan pernikahan di luar jam kantor, di luar waktu kantor dan tempatnya di luar kantor. "Masyarakat selama ini memerankan penghulu melebihi tugasnya sebagai pencatat nikah. Banyak penghulu diminta memimpin doa dan memberikan khutbah nikah dan peran-peran lainnya, yang akhirnya terjadi pemberian uang. Inilah yang dinilai gratifikasi," ucapnya.
Suparta mengakui, selama ini biaya operasional KUA per bulannya hanya Rp 2 juta. "Ini tidak mencukupi, karena di dalamnya tercakup biaya operasional kantor, untuk listrik, kebersihan, telepon, tanaga honor dsb-nya," jelasnya.
www. kemenag.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar