SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH HAJI PARA TAMU ALLAH, SEMOGA MENJADI HAJI YANG MABRUR.

Senin, 07 Juli 2014


Reformasi Birokrasi Kemenag Harus Tuntas


Sekjen Kemenag Nur Syam mengingatkan aparatur Kementerian Agama untuk menuntaskan proses reformasi birokrasi. Menurutnya, reformasi birokrasi saat ini menjadi keharusan dan harus segera dituntaskan.
“Tidak ada pilihan buat kita keluarga besar Kementerian Agama kecuali bekerja keras, berusaha seoptimal mungkin untuk menuntaskan Reformasi Birokrasi,” tegas Nur Syam saat membuka acara Sosialisasi KMA No. 207/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Kementerian Agama di Jakarta, akhir Juni lalu.
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Biro Kepegawaian Mahsusi dan para pejabat di Biro Kepegawaian, serta seluruh pengelola kepegawaian dari Unit Eselon I pusat, Kanwil Kemenag Provinsi, PTAN dan Balai.
Namun demikian, Nur Syam mengimbau agar proses reformasi birokrasi yang sedang berjalan ini tetap memperhatikan nilai-nilai sosial, kultural dan religiousity yang selama ini berkembang di Kementerian Agama. “Nilai-nilai sosial, kultural dan religiousity  tetap harus diperhatikan saat membangun dan mengembangan sistem baru dalam manajemen kepegawaian,” tuturnya.
Terkait asesmen kompetensi, Kepala Biro Kepegawaian, Mahsusi, mengatakan bahwa setidaknya ada 3 prinsip pemahaman yang akan dikembangkan. Prinsip pertama, asesmen adalah bagian dari manajemen kepegawaian. “Karena menjadi bagian dari manajemen kepagawaian, maka seluruh tahapan asesmen harus in line dengan ketentuan kepegawaian,” terang Mahsusi.
Prinsip kedua, asesmen kompetensi adalah alat untuk mengoptimalkan manajemen kepegawaian pada sisi pengembangan pegawai dan pola karier. “Ke depan, diharapkan kelayakan dan kesesuaian kompetensi akan menjadi faktor penting dalam pola pengembangan dan pola karier pegawai, setelah terpenuhinya persyaratan administratifnya,” kata Mahsusi.
Prinsip ketiga, pelaksanaan asesmen harus terstandar secara nasional. “Seluruh pejabat struktural harus memiliki kompetensi inti, manajerial dan teknis pengetahuan yang sepadan dengan tugas jabatannya,” tegasnya.
Sementara itu, Bahrul Hayat yang diundang sebagai narasumber menguraikan 4 pilar yang akan mendongkrak produktivitas dan kesuksesan pegawai, yaitu: competency, character, communication, and collaboration.
“Kesuksesan anda bukan dibentuk dengan menjadikan diri anda superman, tapi keuletan kita bersama membangun superteam, sekelompok pegawai yang produktif!” ujar Bahrul. Oleh karena itu, dalam pandangan alumni UCLA ini, pengembangan kompetensi secara konstan dan berkelanjutan merupakan proses yang berkelanjutan (a never-ending proses).
“Saya bangga, atas nama menteri agama saat itu, saya membubuhkan tandatangan untuk menetapkan sebuah regulasi yang akan menjadi entry point menuju era baru pengembangan pegawai di Kementerian ini”, ujarnya. (www.kemenag.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar